
Sebanyak 11.000 bibit kopi yang ditanam secara swadaya membuka harapan baru bagi perekonomian Desa Tiwingan Lama. Guna mendukung potensi besar ini, Tahura Sultan Adam menggelar menggelar Pelatihan Teknik Budidaya dan Pemangkasan Tanaman Kopi pada Kamis (18/9/2025) bagi Kelompok Tani Hutan (KTH) Alimpung. Pelatihan yang dihadiri oleh aparat desa, Dinas Pertanian Kabupaten Banjar, Penyuluh Kehutanan dan puluhan petani anggota KTH ini bertujuan mengubah cara budidaya tradisional menjadi modern untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi.
Dalam sambutannya, Kaur Pemerintahan Desa Tiwingan Lama mengungkapkan bahwa kopi telah lama ditanam secara turun-temurun, namun kurang mendapatkan perlakuan budidaya yang optimal. "Dengan adanya pelatihan ini, kami berharap pengetahuan masyarakat bertambah dan dapat langsung diterapkan," ujarnya. Data dari Koordinator Penyuluh Kehutanan Tahura mengungkap potensi nyata, terdapat 2.357 batang kopi produktif yang telah menghasilkan 637 kg biji kopi petik merah.
Narasumber dari Dinas Pertanian Kabupaten Banjar, Haizar Rahman, memberikan materi komprehensif mulai dari teknik penyiapan bibit, lahan, penanaman, pemupukan, hingga pencegahan hama. Hal yang tak kalah penting adalah teknik pemangkasan untuk meremajakan tanaman tua sehingga produktivitasnya dapat meningkat signifikan. Ilmu ini dinilai krusial untuk mengelola baik tanaman warisan turun-temurun maupun 11.000 bibit baru yang ditanam.
Tak hanya teori, pelatihan ini langsung diterapkan dalam sesi praktek lapangan. Para petani secara langsung mempraktekkan teknik pendangiran, pemupukan, dan pemangkasan yang benar. Kegiatan ini diharapkan menjadi titik balik dimana kopi Tiwingan Lama tidak hanya dikenal sebagai warisan, tetapi sebagai komoditas unggulan yang dikelola dengan ilmu pertanian yang tepat dan berkelanjutan. (yf/tahura)
Comments (0)
Leave Comment