
Desa Belangian – Balai Desa Belangian menjadi tuan rumah Focus Group Discussion (FGD) pengelolaan wisata pendakian di Gunung Kahung dan Gunung Haur Bunak, yang diselenggarakan Tahura Sultan Adam, Selasa (8/7/2025). Kegiatan yang dihadiri Pokdarwis Desa Belangian dan Desa Paau ini bertujuan menyusun skema pengelolaan pendakian berbasis masyarakat, mengadaptasi model dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TN BTS).
Koordinator Penyuluh Kehutanan Tahura Sultan Adam, Riza Ali, menekankan pentingnya manajemen risiko pendakian. "Selain keselamatan pendaki, kita juga harus mempertimbangkan dampak ekologis. TN BTS dan taman nasional lain sudah menerapkan sistem ini," ujarnya. Saat ini, Gunung Kahung dan Haur Bunak yang mulai ramai dikunjungi, terutama oleh pelajar, belum memiliki aturan pendakian yang jelas.
Pembakal Desa Belangian Aunul Khoir, menyambut positif rencana penerapan manajemen pendakian, termasuk kewajiban pendamping lokal dan pengelolaan sampah. "Selama ini pendaki sudah kami wajibkan bawa sampah turun. Tapi perlu aturan lebih komprehensif," katanya. Hekmi Wildani, anggota Pokdarwis yang ikut studi tiru ke TN BTS, membagikan pengalamannya melihat manfaat pendakian terkelola, seperti peningkatan ekonomi warga dan pelestarian lingkungan.
FGD ini menjadi langkah awal penyusunan skema pendakian berkelanjutan di Tahura Sultan Adam. Rencananya, aturan akan diterapkan bertahap dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk masyarakat setempat. (yf/tahura)
Comments (0)
Leave Comment