
Penyuluh Kehutanan Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam bersama sejumlah pihak terkait menggelar Focus Group Discussion (FGD) peningkatan kapasitas Kelompok Tani Hutan (KTH) Gunung Pamaton di Desa Kiram, Senin (14/4). Kegiatan ini bertujuan memperkuat kelembagaan, pengelolaan kawasan, dan pengembangan usaha KTH secara berkelanjutan.
Hadir dalam acara tersebut Penyuluh Kehutanan Tahura SA, Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Karang Intan, Petugas OPT Kecamatan Karang Intan, Pembakal Desa Kiram, serta pengurus dan anggota KTH Gunung Pamaton.
Pembakal Desa Kiram dalam sambutannya menyatakan dukungan penuh terhadap kegiatan ini. Ia menekankan pentingnya penanaman pohon tidak hanya untuk kayu, tetapi juga tanaman produktif seperti buah-buahan dan tanaman bernilai estetika seperti palem di sepanjang jalan. "KTH harus aktif mendukung pelestarian Gunung Pamaton sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat melalui pengelolaan hutan yang bijak," ujarnya.
Koordinator Penyuluh Kehutanan Tahura Riza Ali yang mewakili Kepala Tahura SA menyampaikan bahwa FGD ini bertujuan meningkatkan kapasitas pengurus dan anggota KTH serta mengembangkan usaha kelompok. "Tanaman MPTS (Multi Purpose Tree Species) seperti petai dan durian dari program Kebun Bibit Desa (KBD) 2020 harus dipelihara dengan baik agar menghasilkan nilai ekonomi," tegasnya.
Riza juga menyoroti potensi agrowisata di kawasan Gunung Pamaton. "Dengan bentang alam yang indah dan tanaman MPTS, wilayah ini bisa dikembangkan menjadi destinasi wisata berbasis agroforestri," tambah Riza.
Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal penguatan KTH Gunung Pamaton dalam mengelola kawasan hutan secara produktif dan berkelanjutan. Dengan sinergi antar-pihak, potensi agroforestri dan agrowisata di kawasan Tahura Sultan Adam dapat terus dikembangkan. (yf/tahura)
Comments (0)
Leave Comment