
Sebanyak 27 warga Malaysia keturunan Banjar, baru saja menyelesaikan rangkaian ziarah budaya di Kalimantan Selatan selama lima hari. Selain berziarah, rombongan yang datang untuk mempererat tali silaturahmi dan mengenal lebih dekat warisan leluhur Banjar dgn mengunjungi sejumlah destinasi unggulan di Kalimantan Selatan Tahura Sultan Adam Mandiangin mulai dari Pusat Informasi Geopark Meratus hingga spot Paralayang, pada Senin (11/8).
Di Pusat Informasi Geopark Meratus, mereka dikenalkan dengan kekayaan geologis dan budaya Pegunungan Meratus yang telah diakui UNESCO. Tak hanya itu, mereka juga mengunjungi Habituasi Satwa untuk melihat upaya pelestarian satwa endemik Kalimantan, seperti rusa sambar.
"Sangat menarik melihat langsung alam dan budaya Banjar yang masih terjaga. Kami di Malaysia hanya mendengar cerita dari orang tua, sekarang bisa menyaksikan sendiri," ujar salah satu peserta dari Selangor.
Di Taman Konservasi Anggrek, peserta diajak mengenal berbagai jenis anggrek khas Kalimantan, termasuk spesies langka yang dilindungi. Sementara itu, di Take Off Timur Paralayang, mereka menikmati pemandangan indah pegunungan dari ketinggian.
"Kami berharap kunjungan ini bisa menjadi awal bagi lebih banyak keturunan Banjar di Malaysia untuk pulang kampung dan mengenal tanah asal nenek moyang," ungkap Edo, pimpinan rombongan.
Comments (0)
Leave Comment